TEKNOLOGI
PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
Teknologi
pendidikan bisa dipandang sebagai suatu produk dan proses (Sadiman, 1993).
Sebagai suatu produk, teknologi pendidikan mudah dipaha-mi karena sifatnya
lebih kongkrit seperti radio, televisi, proyektor, OHP, dan sebagainya. Sebagai
sebuah proses, teknologi pendidikan bersifat abstrak. Da-lam hal ini teknologi
pendidikan bisa dipahami sebagai suatu proses yang kompleks dan terpadu yang
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis
masalah, mencari jalan untuk mengatasi perma-salahan, melaksanakan, menilai,
dan mengelola pemecahan masalah tersebut yang menyangkut semua aspek belajar
manusia (AECT, 1977). Sejalan de-ngan hal tersebut, maka lahirlah teknologi
pendidikan dari adanya permasa-lahan dalam pendidikan.
Permasalahan
pendidikan yang mencuat saat ini, meliputi pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan, peningkatan mutu atau kualitas, relevan-si, dan efisiensi
pendidikan. Permasalahan serius yang masih dirasakan oleh pendidikan mulai dari
pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi adalah ma-salah kualitas, tentu saja
ini dapat dipecahkan melalui pendekatan teknologi pendidikan.
Ada tiga
prinsip dasar dalam teknologi pendidikan sebagai acuan dalam pengembangan dan
pemanfaatannya, yaitu pendekatan sistem, berorientasi pada siswa, dan
pemanfaatan pada sumber belajar (Sadiman, 1984). Prinsip pendekatan sistem
berarti bahwa penyelenggaraan pendidikan dan pembela-jaran perlu didisain atau
dirancang dengan menggunakan pendekatan sistem. Dalam merancang pembelajaran
diperlukan langkah-langkah prosedural me-liputi: identifikasi masalah, analisis
keadaan, identifikasi tujuan, pengelolaan pembelajaran, penetapan metode,
penetapan media, dan evaluasi pembelajar-an (IDI model, 1989). Prinsip berorientasi
pada siswa berarti bahwa dalam pembelajaran hendaknya memusatkan perhatiannya
pada peserta didik dengan memperhatikan karakteristik, minat, potensi dari
siswa. Prinsip pemanfaatan sumber belajar berarti dalam pembelajaran, siswa
hendaknya dapat memanfa-atkan sumber belajar untuk mengakses pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkannya. Satu hal lagi bahwa teknologi pendidikan
adalah satu bidang yang menekankan pada aspek belajar siswa.
Teknologi
dalam pembelajaran diartikan sebagai mekanisme untuk men-distribusikan pesan,
termasuk sistem pos, siaran radio dan televisi, telepon, satelit dan jaringan
komputer. Pada bahan diklat ini, pengertian teknologi di-dasarkan pada definisi
ini. Mungkin Anda bertanya, kalau begitu apa yang di-sebut media? Pengertian
media dalam materi diklat ini ialah diambil dari CISAER (2003). CISAER
mendefinisikan media dalam pembelajaran seba-gai pesan yang didistribusikan
melalui teknologi, terutama teks dalam bahan ajar cetak dan dalam jaringan
komputer, bunyi dalam audio-tape dan siaran radio,
serta teks, suara dan/atau gambar pada telekonferensi.
Penggunaan
teknologi dalam pembelajaran mengarah pada penggunaan internet atau jaringan
komputer. Petherbridge dan Chapmen (2007) melapor-kan bahwa teknologi internet
yang digunakan dalam pembelajaran tumbuh dari 4.000 satuan kredit semester pada
tahun 2000 menjadi lebih dari 19.000 satuan kredit semester pada tahun 2005.
Sedangkan penggunaan teknologi la-innya dalam pembelajaran, seperti siaran TV
dan radio, DVD, video, relatif tetap setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena
teknologi internet mampu me-nyampaikan pesan secara mutimedia, baik teks,
suara, gambar diam, maupun gambar bergerak. Selain itu, teknologi internet
memungkinkan penyampaian pesan secara langsung (synchronous)
seperti siaran TV atau radio atau pe-nyampaian pesan secara tidak langsung (asynchronous) seperti video, kaset, dan buku. Dengan
fleksibilitas yang dimiliki teknologi internet, tidak meng-herankan bila
perkembangan penggunaan teknologi dalam pembelajaran me-ngarah pada penggunaan
internet. Pada umumnya yang dimaksud dengan teknologi informasi dan komunikasi
dalam pembelajaran ialah penggunaan intenet untuk pembelajaran. Oleh karena
itu, dalam paparan ini akan lebih ba-nyak dibahas mengenai penggunaan internet
untuk pembelajaran.
Keberhasilan
pembelajaran yang dilakukan dalam satu kegiatan pendidi-kan adalah bagaimana
siswa dapat belajar dengan cara mengidentifikasi, me-ngembangkan,
mengorganisasi, serta menggunakan segala macam sumber belajar. Upaya pemecahan
masalah dalam pendekatan teknologi pendidikan adalah dengan mendayagunakan
sumber belajar. Hal ini sesuai dengan ditan-dai dengan pengubahan istilah dari
teknologi pendidikan menjadi teknologi pembelajaran. Dalam definisi teknologi
pembelajaran dinyatakan bahwa tek-nologi pendidikan adalah teori dan praktik
dalam hal rancangan, pengembang-an, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi
terhadap sumber dan proses un-tuk belajar (Barbara, 1994).
Teknologi
dalam pembelajaran telah mengubah wajah pembelajaran yang berbeda dengan proses
pembelajaran tradisional yang ditandai dengan inter-aksi tatap muka antara guru
dan siswa baik di kelas maupun di luar kelas se-hingga teknologi dalam
pembelajaran diartikan sebagai media untuk mendis-tribusikan pesan, termasuk sistem
pos, siaran radio, televisi, telepon, satelit dan jaringan komputer.
Dengan
demikian teknologi yang secara langsung relevan dengan pem-belajaran adalah
disesuaikan dengan makna pembelajaran itu sendiri. Ase Su-herlan (2000: 48)
mengemukakan bahwa pembelajaran teknologi pada haki-katnya merupakan komunikasi
transaksional yang bersifat timbal balik, baik di antara guru dengan siswa
maupun siswa dengan siswa dan lingkungan be-lajar dalam upaya pencapaian tujuan
pembelajaran. Dari makna pembelajaran di atas terdapat makna inti bahwa
pembelajaran harus mengandung unsur ko-munikasi dan Informasi.
#PembelajaranPKN
#PakDirgantaraWicaksono, M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar