Belajar selalu didefinisikan sebagai suatu perubahan
pada diri individu yang disebabkan oleh pengalaman. Kita percaya bahwa salah
satu tujuan pendidikan guru adalah membantu guru-guru melihat hubungan teori
dan praktik. Ada beberapa macam teori diantaranya adalah Contemporary
behaviorist atau Stimulus Respon yakni bahwa tingkah laku siswa merupakan suatu
respons terhadap lingkungan yang lalu, sekarang, dan semua tingkah laku yang
dipelajari.
Tanggung jawab guru adalah membuat suatu lingkungan
yang memungkinkan adanya penguatan atau reinforcement atau hadiah bagi siswa.
Guru dapat lebih efektif mengajar jika dia tahu pengetahuan apa yang telah
didapatkan siswa dan apa yang siswa pikirkan selama pengajaran. Weinstein Mayer
menyatakan bahwa ”pengajaran yang efektif” meliputi mengajar siswa, bagaimana
belajar, begaimana mengingat, bagaimana berpikir, dan bagaimana mereka
memotivasi dirinya sendiri.
Ahli psikologi humanistik berpandangan bahwa orang
merasa sama pentingnya dengan orang bertingkah laku atau berpikir. Humanistik
menekankan sesuatu yang kreatif pada lingkungan pendidikan yang membantu
perkembangan diri, bekerja sama, dan berkomunikasi positif dengan siswa, karena
percaya bahwa kondisi ini akan membantu siswa belajar lebih keras.
A. Teori Belajar dan
Tingkah Laku
1. E.L. Thorndike:
The Law of Effect
Belajar adalah pembentukan hubungan atau koneksi antara stimulus dan
respons dan penyelesaian masalahyang dapat dilakukan dengan cara trial and
error (coba-coba). Faktor penting yang mempengaruhi semua belajar adalah reward
karena hukuman akan memperlemah ikatan dan tidak mempunyai efek apa-apa.
2. Ivan Pavlow: Classical Conditioning
3. J.B. Watson:
Conditioning Reflect
Watson percaya bahwa belajar adalah suatu proses dari conditioning reflect
(respons) melalui pergantian dari satu stimulus kepada yang lain.
4. B.F. Skinner: Operant Conditioning
Skinner memilih istilah reinforcement daripada reward karena reward
diinterpretasikan sebagai tingkah laku subjektif yang dihubungkan dengan
kesenangan, sedangkan reinforcement adalah istilah yang netral.
5. Prosedur
Mengembangkan Tingkah Laku
a. Shaping (membentuk
tingkah laku)
b. Modeling
(pemodelan)
6. Prosedur
Mengontrol atau Menghilangkan Tingkah Laku
a.
Reinforcing Competing Behaviors atau memperkuat tingkah laku bersaing
b. Extinction atau
penghapusan
c. Satiation atau
pemuasan yang sempurna terhadap suatu keinginan
d.
Changing the Stimulus Environtment atau mengubah stimulus lingkungan
e. Punishment atau
hukuman
7. Penerapan Tingkah
Laku di Dalam Kelas
a. Langkah Dasar
untuk Pengubahan Tingkah Laku
B.
Teori Kognitif
Ahli-ahli teori kognitif berpendapat bahwa belajar
adalah hasil dari usaha kita untuk dapat mengerti dunia. Untuk melakukan ini,
kiota menggunakan semua alat mental kita. Caranya, kita berpikir tentang
situasi, sama baiknya kita berpikir tentang kepercayaan, harapan, dan perasaan
kita yang akan mempengaruhi bagaimana dan apa yang kita pelajari.
Ahli teori kognitif melihat reinforcement sebagai
sumber umpan balik(feedback). Umpan balik ini memberi informasi tentang apa
yang barangkali terjadi jika tingkah laku itu diulang. Dalam pandangan teori
kognitif, reinforcement untuk siswa adalah mengurangi ketidaktentuan dalam
mencapai suatu penguasaan perasaan dan pengertian Dengan kata lain,
reinforcement datang dari gagasan pengertian untuk menyempurnakan tujuan.
1.
Sistem Pengolahan Informasi
2.
Proses Informasi
3.
Ingatan Jangka Pendek
4.
Ingatan Jangka Panjang
5.
Implikasi teori Kognitif dalam Pendidikan
a.
Strategi Mengajar
1) Memusatkan
Perhatian
2) Mengidentifikasi
apa yang penting, sulit, dan tidak biasa
3)
Belajar dapat dipertinggi jika guru membantu siswa merasa betapa pentingnya
informasi baru
4)
Membantu siswa mengingat kembali informasi yang telah dipelajari sebelumnya
5) Membantu siswa
memahami dan menggabungkan informasi
b.
Strategi untuk Membantu Siswa Mengingat
c.
Kemampuan Metakognitif
d.
Model Pengajaran Menurut Teori Kognitif
6.
Jerome Bruner: Discovery Learning
Bruner berpendapat bahwa peranan guru harus menciptakan situasi, di mana
siswa dapat belajar sendiri daripada memberikan suatu paket yang berisi
informasi atau pelajaran kepada siswa.
7.
David Ausubel: Reception Learning
a. Expository
Teaching
Guru menyampaikan pelajaran dimulai dengan advance organizer, kemudian
menyampaikan isi pelajaran, dan akhirnya mendorong siswa untuk lebih baik
mengerti informasi-informasi baru.
b. Pedoman Menerapkan
Ide-ide Ausubel di dalam Kelas
1)
Gunakan advance organizer
2)
Gunakan sejumlah contoh
3)
Fokuskan pada persamaan dan perbedaan
4)
Sampaikan materi dalam suatu cara yang terorganisasi
5)
Berikan motivasi belajar materi yang dapat dipelajari dengan lebih berarti
C. Teori Humanistik
1. Arthur Combs
Menjelaskan bagaimana persepsi ahli-ahli psikologi dalam memandang tingkah
laku. Untuk mengubah tingkah laku seseorang harus mengubah persepsi individu.
2. Maslow
Berpendapat bahwa ada hierarki kebutuhan manusia dari mencukupi kebutuhan yang paling rendah dahulu, baru kemudian memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
Berpendapat bahwa ada hierarki kebutuhan manusia dari mencukupi kebutuhan yang paling rendah dahulu, baru kemudian memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
3.
Rogers
a. Prinsip Belajar
Humanistik Rogers
1)
Keinginan untuk belajar
2)
Belajar secara signifikan
3)
Belajar tanpa ancaman
4)
Belajar atas inisiatif sendiri
5)
Belajar dan berubah
b. Implikasi
Pengajaran dari Sudut Pandang Rogers
c. Psikologi
Humanistik dan Pengajaran
1)
Pendidikan setara
2)
Pendidikan terbuka
Tugas ini saya buat untuk memenuhi mata kuliah pembelajaran PKN
oleh Dosen Dirgantara Wicaksono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar