UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Proses
pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar.
Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk
memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan
motivasi belajar siswa. Berikut ini dikemukakan beberapa petunjuk untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa.
A. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan
yang jelas dapat membuat siswa paham kearah mana ia ingin dibawa. Pemahaman
siswa terhadap tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar
yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas
tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi nbelajar siswa
(Sanjaya, 2009:29). Oleh sebab itu, sebelum proses pembelajaran dimulai
hendaknya guru menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai.
B. Membangkitkan minat siswa
Siswa
akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh
karena itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam
mengembangkan motivasi belajar (Sanjaya, 2009:29). Salah satu cara yang logis
untuk momotivasi siswa dalam pembelajaran adalah mengaitkan pengalaman belajar
dengan minat siswa (Djiwandono, 2006:365). Pengaitan pembelajaran dengan minat
siswa adalah sangat penting, dan karena itu tunjukkanlah bahwa pengetahuan yang
dipelajari itu sangat bermanfaat bagi mereka. Demikian pula tujuan pembelajaran
yang penting adalah membangkitkan hasrat ingin tahu siswa mengenai pelajaran
yang akan datang, dan karena itu pembelajaran akan mampu meningkatkan motivasi
instrinsik siswa untuk mempelajari materi pembelajaran yang disajikan oleh guru
(Anni, dkk., 2006:186).
C. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam
belajar
Siswa
hanya mungkin dapat belajar baik manakala ada dalam suasana yang menyenangkan,
merasa aman, bebas dari takut. Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana
hidup dan segar, terbebas dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-kali dapat
melakukan hal-hal yang lucu.
D. Mengguanakan variasi metode penyajian yang
menarik
Guru
harus mampu menyajikan informasi dengan menarik, dan asing bagi siswa-siswa.
Sesuatu informasi yang disampaikan dengan teknik yang baru, dengan kemasan yang
bagus didukung oleh alat-alat berupa sarana atau media yang belum pernah
dikenal oleh siswa sebelumnya sehingga menarik perhatian bagi mereka untuk
belajar (Yamin, 2009:174). Dengan pembelajaran yang menarik, maka akan
membangitkan rasa uingin tahu siswa di dalam kegiatan pembelajaran yang
selanjutnya siswa akan termotivasi dalam pembelajaran.
E. Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan
siswa
Motivasi
akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Dalam pembelajaran, pujian dapat
dimanfaatkan sebagai alat motivasi. Karena anak didik juga manusia, maka dia
juga senang dipuji. Karena pujian menimbulkan rasa puas dan senang (Sanjaya,
2009:30 ; Hamalik, 2009:167). Namun begitu, pujian harus sesuai dengan hasil
kerja siswa. Jangan memuji secara berlebihan karena akan terkesan dibuat-buat.
Pujian yang baik adalah pujian yang keluar dari hati seoarang guru secara wajar
dengan maksud untuk memberikan penghargaan kepada siswa atas jerih payahnya
dalam belajar (Djamarah dan Zain, 2006:152).
F. Berikan penilaian
Banyak
siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka
belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang kuat
untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera agar
siswa secepat mungkin mengetahui hasil kerjanya. Penilaian harus dilakukan
secara objektif sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing (Sanjaya, 2009:31).
Penilaian
secara terus menerus akan mendorong siswa belajar, oleh karena setiap anak
memilki kecenderungan untuk memmperoleh hasil yang baik.
G. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan
siswa
Siswa
butuh penghargaan. Penghargaan bisa dilakukan dengan mmemberikan komentar yang
positif. Setelah siswa selesai mengerjakan suatu tugas, sebaiknya berikan
komentar secepatnya, misalnya dengan memberikan tulisan “ bagus” atau “teruskan
pekerjaanmu” dan lain sebagainya. Komentar yang positif dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa (Sanjaya, 2009:21).
Penghargaan
sangat efektif untuk memotivasi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas, baik
tugas-tugas yang harus dikerjakan segera, maupun tugas-tugas yang berlangsung
terus menerus (Prayitno, 1989:17). Sebaliknya pemberian celaan kurang
menumbuhkan motivasi dalam belajar. Bahkan menimbulkan efek psikologis yang
lebih jelek.
H. Ciptakan persaingan dan kerjasama
Persaingan
yang sehat dapat menumbuhkan pengaruh yang baik untuk keberhasilan proses
pemebelajaran siswa. Melalui persaingan siswa dimungkinkan berusaha dengan
sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik (Sanjaya, 2009:31). Oleh
sebab itu, guru harus mendesain pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk
bersaing baik antar kelompok maupun antar individu.
Namun
demikian, persaingan tidak selamanya menguntungkan, terutama untuk siswa yeng
memang dirasakan tidak mampu untuk bersaing, oleh sebab itu pendekatan cooperative
learning dapat dipertimbangkan untuk menciptakan persaingan antar kelompok.
Selain persaingan antar siswa lebih banyak pengaruh buruknya daripada baiknya
terhadap perkembangan kepribadian siswa. Persaingan antara diri sendiri dapat
dialakukan dengan cara memeri kesempatan kepada siswa untuk mengenal
kemajuan-kemajuan yang telah diucapai sebelumnya dan apa yang dapat dicapai
pada pada waktu berikutnya (Prayitno, 1989:22-230). Misalnya guru membuat dan
memberi tahu grafik kemajuan belajar siswa.
Untuk
mengembangkan motivasi belajar, guru harus berusaha membentuk kebiasaan
siswanya agar secara berangsur-angsur dapat memusatkan perhatian lebih lama dan
bekerja keras (Isjoni, 2008:162). Oleh karena itu, usaha dan perhatian guru
yang besar lebih diperlukan untuk membimbing siswa-siswa yang memiliki
pencapaian rendah agar mereka memiliki motivasi belajar yang baik.
#PembelajaranPKN
#PakDirgantaraWicaksono, M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar